Minggu, 16 Februari 2020

Sering Terlupakan, Laju Motor Berisik Gara-gara Oli Gardan Kering

Sehabis membaca artikel mengenai pertumbuhan jumlah sepeda motor di Indonesia, ternyata motor matik saat ini paling mendominasi jalanan di Indonesia. Mengutip tulisan dari beritagar.id, data yang dikeluarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) seperti ditulis go oto menyatakan, total distribusi motor skutik secara umum mencapai 2,2 juta unit dari keseluruhan distribusi motor yang mencapai 2,63 juta unit pada periode Januari-Mei 2018. Artinya menguasai 83,65 persen pasar. 

Contoh kecil di Jakarta, saat di lampu merah, kalau dilihat-lihat perbandingan antrian sepeda motor jenis matik lebih banyak ketimbang jenis bebek maupun sport. Menggunakan motor matik memamng lebih praktis, pengendara hanya perlu menarik gas saat ingin jalan dan menarik tuas rem saat ingin mengurangi kecepatan atau berhenti. Tidak perlu oper gigi, tidak perlu tarik tuas kopling seperti motor sport.


Namun kenyamanan motor matik tiba-tiba berkurang karena timbul suara bising saat motor dijalankan. Seperti kejadian pada Honda Scoopy FI 2013 punya teman saya. Suara bising semakin terdengar bila kecepatan motor semakin bertambahm suara tersebut sangat mengganggu kenyamanan dan terkesan seperti motor rursak.


Singkat cerita setelah diselidiki suara kasar berasal dari gardan, ketahuan setelah ban belakang diputar dengan tangan lalu terdengar suara gemuruh dan kasar. Untuk pengecekan pertama, saya coba keluarkan oli gardan, dengan membuka dua buah baut untuk lubang masuk dan keluar oli dengan kunci sok nomor 10. Dua buah baut itu sudah lepas, letakkan wadah di bawahnya untuk menampung oli bekasnya. 


baut 10 lubang oli gardan 
oli bekas gardan motor matik : sudah kotor dan encer seperti air
oli gardan matik bisa juga pakai oli mesin


Oli gardan sudah keluar, kondisinya sudah hitam pekat dan sangat encer, takarannya juga sudah berkurang karena menguap. Sepertinya oli gardan Honda Scoopy ini lama tidak pernah dicek. Mudah-mudahan gigi gardan atau gigi rasio yang ada di dalamnya tidak termakan, kalau sampai termakan, ganti oli gardan pun percuma. Karena gear rasio yang ada dalam gardan tersebut tidak presisi lagi akibat pelumasan yang tidak sempurna. 

Langsung saja saya isi oli baru untuk gardan Honda Scoopy tersebut. Takaran oli motor matik jenis Scoopy, Mio, Vario, dsb umumnya sekitar 120 ml, oli gardan dikemas dalam bentuk botol kecil dan bisa kita dapatkan di toko-toko onderdil motor. 

Karena di rumah lagi ga ada oli gardan motor matik, pakai oli mesin pun jadi. Banyak orang yang belum mengetahui mengenai oli mesin yang bisa juga dipakai untuk oli gardan. Kerja gear rasio pada gardan motor matik tidak begitu berat, gardan tersebut hanya menghubungkan putaran dari kampas ganda ke ban supaya motor bisa jalan. Begitu singkatnya. 

Saya gunakan oli mesin Fastron Techno 10w40 sebagai oli gardan Scoopy ini, saya masukkan ke dalam botol air mineral bekas yang tutupnya saya lubangi dan ditambahkan selang kecil untuk memasukan oli ke dalam gardan. Cukup 120 ml yang dituangkan ke dalam gardan, jangan kelebihan. 

Setelah oli gardan sudah diisi, saya cek lagi dengan memutar-mutar bannya, suara berisik dan gemuruh hilang. Biar lebih pasti lagi saya test jalan, akhirnya suara berisik dari gardan yang selama ini cukup mengganggu sudah hilang. Saat motor dijalankan sudah suara bising dari gardan sudah senyap hanya terdengar suara mesin. Untungnya gear gardan atau gear rasio masih terselamatkan. 

Dalam perawatan rutin sepeda motor matik, oli gardan jangan sampai lolos dari pengecekkan. Ganti oli gardan setiap 8000 km atau dua kali ganti oli mesin kemudian ganti oli gardan. 






Sabtu, 08 Februari 2020

Review Oli : BM1 PC-1000 15w50 pada Honda New Megapro


Sekitar pertengahan November 2019 saya melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor Honda New Megapro dari Jakarta ke Bumiayu, Jawa Tengah. Sebelum melakukan perjalanan, saya terlebih dahulu mempersiapkan motor saya untuk diservis, seperti ganti oli dan ganti kampas kopling. Saya menggunakan oli BM1 PC-1000 15w50 untuk New Megapro, saya dapat rekomendasi dari teman saya, katanya oli ini untuk jarak jauh enak dan ga gampang panas. 

Keesokan harinya, saya berangkat dari rumah di daerah Ciputat, Tangsel pukul 06.00 WIB, Saya ambil arah Cawang, Kalimalang, Bekasi, dan ke arah Pantura. Pertama yang saya rasakan pada mesin motor saya setelah menggunakan oli BM1, mesin terasa lebih responsif, putaran gas lebih padat dan nafas mesin lebih panjang. Saya jarang melakukan perpindahan gigi karena nafas mesin terasa lebih panjang. Getaran pada mesin juga berkurang, suara mesin lebih halus dan lembut. 

Setelah berkendara tiga jam, saya tiba di Pantura Subang tepatnya di daerah Patokbeusi. Selama tiga jam berkendara, tidak ada hawa panas berlebihan dari mesin, biasanya kalo mesin motor panas berlebihan sangat terasa di daerah kaki, apalagi disekitar pedal rem dan pedal gigi. Namun, kali ini saya tidak merasakan panas berlebihan disekitar mesin, biasa-biasa saja. 

Seperti yang kita ketahui, jalur Pantai Utara alias Pantura sangat lurus dan mulus, walaupun tidak semua ruas. Apalagi pengguna kendaraan roda empat ke atas sudah beralih dari Pantura ke Tol Trans Jawa, otomatis kondisi lalulintas di Pantura semakin sepi dan sangat lengang. Hal itu semakin membuat saya "gerah" untuk menggeber motor kecencang-kencangnya walaupun sebenarnya bahaya. Tapi motor saya New Megapro hanya mampu menghasilkan top speed 115 km/jam. Balik bicara soal performa oli, BM1 PC-1000 ini cukup responsif pada mesin motor saya, tidak ada gejala kopling slip dan mesin terasa sangat gesit. Lewat jalur Pantura konstan pada kecepatan 90-100 km/jam, mesin terasa lebih stabil dan setiap putaran gas lebih padat.

Melihat odometer motor saya, jarak tempuh Jakarta - Bumiayu 389 km, saya melakukan perjalan pergi dan pulang dengan rute yang sama total 778 km. Selama melakukan perjalanan tersebut tidak ada masalah pada mesin motor saya, performa mesin tetap gesit, kopling tidak slip, dan saya cek level ketinggian oli tidak banyak berkurang atau nguap. 

Kembali ke Jakarta

Setelah melakukan touring Jakarta-Bumiayu, sampai di Jakarta saya melakukan aktifitas pekerjaan seperti biasa. Karena hanya New Megapro yang setia menemani saya kemanapun, motor tersebut juga saya pakai sebagai alat transportasi sehari-hari. Jarak dari rumah saya ke tempat kerja kira-kira 12 km. Melewati padatnya lalulintas Jakarta, oli BM1 ini tetap membuat suhu mesin stabil dan mesin tetap reponsif, konsumsi BBM pun menjadi lebih efisien. 

Masuk pada jarak tempuh 1.500 kilometer performa oli BM1 mulai menurun, gejala kopling slip mulai terasa, mesin pun juga kurang responsif. Suara mesin mulai kasar dan napas mesin mulai pendek. Tapi, suhu mesin tetap stabil, tidak ada panas yang berlebihan. Akhirnya, memasuki jarak tempuh 1.800 km oli BM1 PC-1000 sudah saatnya ganti dan di isi dengan oli yang baru.

Kesimpulannya selama menggunakan oli BM1 PC-1000 15w50, yang paling saya rasakan adalah suhu mesin tidak gampang panas dan lebih stabil. Oli ini pun juga tidak gampang nguap, dari pertama kali oli baru masuk ke mesin sampai di keluarkan lagi setelah menempuh jarak sejauh 1.800 km, hanya berkurang sedikit. (mohon maaf, saya lupa foto takaran oli saat sebelum dimasukan ke mesin dan setelah di keluarkan dari mesin). Kemudian untuk performa mesin, saya merasakan nafas mesin lebih panjang dan saat digas putaran mesin lebih padat. 

Pada tulisan ini saya tidak bermaksud iklan atau maksud yang lainnya, saya hanya ingin sharing seputar oli mesin yang pernah saya gunakan. Karena setiap produsen oli punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu anda yang sedang galau mencari oli mesin yang sesuai dengan spek motor anda, intinya sesuaikan spek oli mesin yang akan anda beli dengan spek mesin motor anda. 

Terimakasih...