Rabu, 12 Juni 2019

Ganti Kampas Rem Tetap Ga Pakem? Ini Penyebabnya

Pernahkah anda mengalami setelah ganti kampas rem justru rem menjadi ga pakem dan laju motor seperti tertahan alias "ngeden"? Hal itu saya alami pada sepeda motor Honda Supra X 125 yang model sport rem cakram depan belakang. Dan kejadian ini terjadi pada cakram belakang. Dari analisa awal sepertinya ada masalah di dalam komponen rem seperti kaliper atau yang sering disebut "pala babi", karena ada waktu yang sangat luang saya mau service rem belakang motor saya sendiri saja. 

Diagnosa awal saya penyebab rem ga pakem dan laju motor tertahan :

  1. Minyak rem yang sudah expired atau kadaluwarsa. Minyak rem ada masa pakainya, melewati jarak tempuh sekian memang minyak rem harus dikuras dan diganti yang baru. Kalau minyak rem sudah kadaluwarsa tentu saja kerja rem tidak maksimal.
  2. Piston rem tidak bekerja dengan baik. Rem cakram belakang di dalam kaliper atau "pala babi" terdapat satu buah piston yang fungsinya mendorong kampas rem, kemudian kampas rem menjepit cakram dan mengurangi laju motor. Bisa jadi gerak pistonnya "seret" atau kurang bebas. Jadi posisinya "stuck" atau menjepit piringan cakram terus.
Maklum sih, Supra X 125 keluaran 2009 ini dari baru belum pernah servis rem secara menyeluruh, hanya melakukan penggantian kampas rem saja kalau kampasnya sudah habis. Untuk melepas "pala babi" belakang harus melepas ban, karena dudukan "pala babi"nya jadi satu dengan as roda. Kalau sudah terlepas nanti "pala babi"nya juga ikut terlepas, tapi jangan lupa sebelum dilepas, kendorkan dulu baut slang minyak rem, baut kecil untuk buang angin, dan baut pengait kampas rem, biar ga keras kalau nanti mau dilepas. 


Lepas setengah bodi. Kalau mau servis cakram belakang motor bebek seperti Supra X 125 ini memang aga repot, soalnya untuk melihat dan isi ulang minyak rem harus buka sebagian bodi sebelah kanan. Setelah bodi terbuka langsung terlihat tabung reservoir minyak rem belakang. 



Sekarang pala babinya sudah terlepas, langsung kelihatan sangat kotor dan berkerak. 
(Maklum 10 tahun belum pernah di service)


Bagian pistonnya juga berkarat. Seperti yang dijelaskan diawal kalau peran piston ini untuk mendorong kampas rem saat pedal rem diinjak dan rem langsung bekerja. Namun kali ini tidak, mungkin karena karat gerakannya jadi ga bebas. Untuk melepas piston paling gampang disemprot dengan angin kompresor melalui lubang selang minyak rem, itu jika anda punya kompresor. Tapi jik tidak, gunakan tang saja sambil ditarik dan pakai tenaga sedikit agar bisa lepas, tapi harus hati-hati, usahakan jangan sampai lecet.

Namun pada kejadian kali ini, pistonnya susah sekali untuk dikeluarkan, mungkin karena karat, sudah disemprot pakai angin kompresor dan ditarik pakai tang tetap tidak mau lepas walaupun akhirnya lepas juga. Kondisi piston setelah dilepas terdapat karat dan berkerak, permukaannya kasar yang membuat gerak piston ga bebas.



Didalam ruang piston ada dua buah ring karet tebal dan tipis, lepas menggunakan obeng pala minus atau ditarik menggunakan pinset, lebih aman pakai pinset biar ga rusak. Dan hati-hati jangan sampai hilang. 


Sekarang komponen pala babi sudah lepas semua tinggal lakukan pembersihan. Sediakan sabun colek, sikat gigi bekas, kuas, kertas amplas, dan tentu saja air bersih. Untuk membersihkan pala babi pakai air dan sabun colek sambil disikat celah-celah yang kotor, sabun colek cukup  ganas mengangkat kerak-kerak lumpur dan sisa minyak rem yang menempel di pala babi. Untuk membersihkan kerak dan karat yang menempel di pistonnya, pake amplas halus saja, saya menggunakan amplas nomor 1000. Amplas piston tersebut sambil dikasih air sampai piston tersebut bersih dari kerak dan terasa halus permukaannya.



                                                     
                                                                             rem masih tebal dan baru



Pala babi, piston, ring karet sudah dibersihkan, kita angin-anginin dulu aja biar kering total. Selanjutnya kita cek tabung reservoir minyak rem, karena pala babinya dicopot otomatis minyak rem keluar sendirinya. Minyak rem yang sebelumnya encer banget seperti air, warnanya juga keruh dan kotor. (Sebelumnya maaf saya lupa foto kondisi minyak remnya, lupa hehe). Siapkan minyak rem yang baru, rekomendasi buku petunjuk adalah minyak rem DOT 3 atau DOT 4, bisa juga kita lihat di tutup tabung reservoir minyak remnya. Namun kali ini saya gunakan minyak rem DOT 3 Toyota Brake Fluid.


Sekarang kita rakit kembali pala babinya lalu pasang bersama bannya juga. Kencangkan semua baut-baut yang dilepas, setel jarak bebas rantai, dan yang terakhir buang angin yang ada di dalam rem. Minyak rem sudah kita isi, lalu muncul gelembung-gelembung udara yang muncul dari bawah yaitu slang rem. Kocok pedal rem terus menerus sampai gelembung habis. Setelah gelembung habis, pedal rem masih terasa enteng itu tandanya masih ada angin. Tetap kocok terus pedal rem dan sesekali jeda sambil tahan pedal rem, kendorkan baut kecil yang di atas untuk buang angin dalam rem. Ketika baut kecil itu dikendorkan makan angin bersama minyak rem akan muncrat keluar. Lakukan hal tersebut terus menerus sampai pedal rem terasa berat, itu tandanya piston rem bekerja dan rem berfungsi dengan baik.