Sabtu, 14 Desember 2019

Motoran Santai Jakarta - Bumiayu Tembus 11 Jam

Pada tanggal 17 November 2019 saya berencana menghadiri acara pernikahan teman saya. Ia akan melangsungkan pernikahannya di kota kelahirannya yaitu Bumiayu. Kecamatan Bumiayu berada di provinsi Jawa Tengah, termasuk dalam kabupaten Brebes.

Honda New Megapro karbu 2010
Untuk menuju kampung teman saya di Bumiayu, saya berencana mengendarai sepeda motor kesayangan saya Honda New Megapro karbu kondisi standar. Kali ini saya ingin mencari suasana berbeda saat bepergian keluar kota. Karena biasanya saya selalu mengendarai mobil atau naik kereta. Sebelum bepergian ke luar kota menggunakan motor, tentu saja saya mempersiapkan motor untuk diservis dan pengecekan semua bagian seperti oli, kampas rem, busi, filter udara, rantai, dsb. 

Tanggal 16 November 2019 pagi sekitar pukul 06.00 WIB, saya berangkat dari rumah di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Saya isi bensin full tank pertalite sebesar Rp 75.000 dan tambah nitrogen ban depan dan belakang sebesar Rp 5000. Mengecek tekanan angin ban sangat penting karena berpengaruh pada kanyamanan berkendara dan konsumsi bahan bakar.

isi bensin dan isi nitrogen 
Rute perjalanan saya adalah dari Ciputat - Lebak Bulus - Pondok Indah - Blok M - Tendean - Cawang - Kalimalang Bekasi - Karawang - dan menyusuri jalan Pantura sampai ke daerah Brebes, lalu belok ke arah selatan arah Purwokerto. Karena hari sabtu dan masih pagi lalulintas lengang dan sangat lancar. Namun saat sampai di daerah Cikarang,  karena adanya aktivitas buruh pabrik masuk kerja dan ada beberapa pasar serta persimpangan, membuat lalulintas sedikit tersendat. Namun sampai Karawang dan seterusnya lalulintas sangat lancar.

Kecepatan rata-rata yang saya tempuh sekitar 80-90 km/jam, tapi sesekali saya geber hingga 115km/jam saat melalui jalan lurus dan mulus seperti di Pantura Indramayu, Jawa Barat. Saya aga kecewa saat New Megapro digeber diputaran atas, saat kecepatan tinggi 115 km/jam lalu saya ingin tambah lagi, sayangnya, top speed motor ini hanya 122 km/jam. Itu juga mesin sudah gemetar, nafas habis, dan menjerit kencang. Tidak seperti motor merek lain kelas 150 cc yang bisa lebih dari itu hehe. 

panas terik saat melewati pantura Subang - Indramayu (screenshot : go pro pribadi)
Pukul 09.00 WIB saya sudah sampai di daerah Subang Jawa Barat, tepatnya di daerah Patokbeusi. Saya istirahat di sebuah minimarket untuk membeli minum dan mendinginkan mesin motor. Setengah jam kemudian saya melanjutkan perjalanan. Cuaca pada hari itu sangat cerah, matahari juga sangat terik sekali, sehingga badan saya jadi gampang dehidrasi dan harus sering-sering minum air putih. Saking panasnya ketika saya sesekali membuka kaca helem, hawa panas langsung menghantam muka saya. Karena pantulan sinar matahari dari aspal yang begitu menyengat. 

Daerah Subang sudah selesai dilewati dan saya akan masuk daerah Indramayu. Hal itu ditandai dengan adanya jembatan yang ramai dengan orang sambil memegang sapu dari rotan yang menyapu uang koin. Jembatan tersebut dikenal dengan Jembatan kali Sewo, jembatan ini menghubungkan wilayah Subang dan Indramayu, bila kita dari arah barat atau Jakarta. Yang khas dari jembatan ini adalah adanya pengemis yang menggunakan sapu dari kayu rotan, lalu mengais koin-koin yang dilemparkan dari para pengendara yang melintas di jembatan tersebut. Sebenarnya kondisi seperti ini sangat berbahaya buat mereka dan pengendara yang melintas, karena kendaraan yang lewat di pantura rata-rata dipacu dalam kecepatan tinggi, saya melihatnya ngeri, takut mereka tersambar atau ketabrak kendaraan yang lewat.

Sekitar 11.30 WIB saya sampai di daerah Lohbener Indramayu. Saya dipertemukan jalan cabang, kalau lurus arah Indramayu kota sedangkan kalau ke kanan itu jalan pantura lingkar Lohbener - Jatibarang, yang mempersingkat ke arah Cirebon. Jalannya sangat mulus dan lurus, namun saya jalan santai saja karena perut sudah lapar dan ingin mencari tempat istirahat sekalian makan siang. Setelah jalan sekitar satu jam saya berhenti di sebuah masjid besar, saya melihat disekitarnya ada tukang ketoprak dan es kelapa muda disebelahnya. Saya putuskan untuk istirahat di sini saja. 

istirahat dan makan siang di daerah Lohbener, Indramayu
Pukul 14.00 WIB setelah makan siang, sholat, dan tidur-tiduran saya lanjutkan perjalanan menuju Cirebon. Seperti biasa jalan yang dilalui lurus-lurus saja dan mulus, saya pacu motor saya dengan rata-rata kecepatan 90km/jam. 

Melihat jalan pantura dari Karawang sampai Cirebon saya teringat dulu jalan ini ramai dan padat, karena jalan pantura merupakan satu-satunya akses cepat menuju Jawa Tengah. Apalagi saat libur lebaran, orang-orang yang akan mudik bisa berjam-jam macet di jalur pantura ini. Kemudian saya melihat banyaknya rumah makan besar dan terkenal dulu sudah pada tutup, hanya tinggal bangunan kosong dan berdebu. Padahal dulu rumah-rumah makan tersebut ramai dikunjungi para pengendara atau pemudik yang sedang melakukan perjalanan. Rumah makan yang tutup atau bangkrut tersebut merupakan pihak yang ikut merasakan dampak adanya tol trans jawa. Pengendara yang menggunakan mobil pribadi, truk, dan bus yang ingin menuju Jawa Tengah kini semua lewat tol karena lebih hemat waktu dan mepersingkat jarak tempuh. Dan kini jalan pantura mulai sepi ditinggalkan. 

Dari Pantura Cirebon sampai Brebes perjalanan mulai terasa membosankan, jalan tersebut seolah-olah tidak ada habisnya. Berjam-jam, berkilo-kilo meter lurus saja sampai tangan saya kram karena terus-menerus megang stang dan menarik tuas gas. Sepanjang jalan itu pula disuguhi langsung pemandangan laut pantai utara dan kencangnya hembusan angin pantai. 

Tidak terasa seteleh menikmati keindahan dan lurusnya jalan pantura, kini saya sampai di daerah Brebes Jawa Tengah tepatnya di daerah Pejagan. Sampai di Pejagan saya ambil arah ke Purwokerto melalui jalur Ketanggungan - Songgom - Prupuk. Ciri khas ketika sampai di sana yaitu adanya flyover Dermoleng, sungai yang cukup panjang yang mengiringi jalan tersebut dan warung-warung sate. Sayangnya jalannya bergelombang, tidak rata, dan gelap gulita di malam hari karena minimnya penerangan,  sehingga saya harus lebih hati-hati karena rawan kecelakaan. Sesekali saya berhenti di pombensin untuk buang air kecil dan "ngademin" pantat saya yang panas karena jauhnya perjalanan. 

Pantura Brebes sore hari sangat sepi dan lengang
Pukul 18.00 WIB akhirnya saya sampai di rumah teman saya di daerah Paguyangan, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. Sampai di sana saya bertemu teman saya yang akan menikah besok, saya juga disuguhkan dengan segelas teh hangat dan cemilan-cemilan seperti tempe mendoan. Sambil menikmati suguhannya saya juga ngobrol-ngobrol santai bersama keluarga besar teman saya yang sangat akrab dan hangat.

nikmatnya disuguhkan tempe mendoan masih panas dan baru matang

pagi-pagi diajak keliling kampung sebentar
Sampai di kampung teman saya di Bumiayu, bensin yang tersisa di motor saya sekitar dua bar. Itu juga sudah dipake keliling-keliling kampung. Yang saya sukai dari Honda New Megapro ini yang pasti irit, bandel, ngga rewel, dan pas untuk setelan touring maupun harian. Walaupun pada putaran atas dan kecepatan tinggi motor ini aga lemot tarikannya. Tapi overall atau secara keseluruhan motor ini cukup enak dan nyaman bagi saya pribadi. Total jarak tempuh perjalanan saya pergi-pulang (PP) Jakarta - Bumiayu - Bumiayu - Jakarta kurang lebih 789 km, dengan patokan odometer saat berangkat dari rumah ke tujuan dan dari tujuan ke rumah. Untuk bahan bakar, saya selalu isi pertalite, saat pergi Jakarta - Bumiayu full tank Rp 75.000 dan isi kembali dari Bumiayu - Jakarta full tank juga Rp 75.000. Jadi totalnya Rp 150.000. 


Kamis, 31 Oktober 2019

Tangki Bensin Kotor, Penyebab Mbrebet Saat di Gas

Untuk mobilisasi sehari-hari saya menggunakan honda New Megapro karbu buatan 2010, sembilan tahun pemakaian alhamdulillah tidak pernah bikin pusing. Paling yang pasti perawatan rutin seperti ganti oli, ganti filter udara, ganti busi dan sebagainya pada kilometer yang sudah ditentukan untuk servis. Pada suatu hari saat dipake ke Bandung dan kebetulan saat itu baru saja servis, tiba-tiba mesin mbrebet saat melewati tanjakan di daerah Lembang, mesin seperti mau mati dan gas kosong, namun setelah itu mesin normal kembali. Kejadian seperti itu berulang kali terjadi saat berangkan dari Jakarta ke Lembang maupun Lembang ke Jakarta. Padahal sebelumnya sudah servis rutin dan ganti busi juga. 

Sampai di Jakarta saya sembari gugling-gugling apa penyebab honda NMP karbu mbrebet pas di gas. Lalu saya menemukan artikel yang menyebabkan honda NMP karbu mbrebet, yaitu tangki bensin yang kotor dan campur air sehingga menyebabkan suplai bahan bakar menuju karburator jadi terhambat. Setelah saya pahami panjang lebar tentang artikel tersebut, saya ingin mencoba mempraktekkan untuk menguras tangki bensin honda NMP kesayangan saya itu, lagipula sudah tiga tahunan tangki bensin motor saya tidak dibersihkan.



Sebelum saya melakukan pengurasan tengki, saya harus menyiapkan alat dan perlengkapan seperti :
  1. Jerigen, untuk memindahkan bensin dalam tangki yang akan dibersihkan
  2. Wadah (mangkuk, jerigen bekas, dsb) untuk menampung kotoran dari dalam tangki.
  3. Kunci pas ukuran 12 untuk buka satu baut dudukan tangki.
  4. Kunci inggris
  5. Obeng kembang plus (+) untuk membuka bodi kanan dan kiri.
  6. Kunci sok ukuran 10 untuk buka baut pelampung dan baut bawah kran
  7. Tang, untuk membuka penjepit slang dari kran bensin dan karbu.
Untuk mengerjakan pengurasan tangki bensin bagusnya di ruang terbuka yang memiliki sirkulasi udara yang bagus, soalnya bau bensin yang dihirup terus-terusan bikin pusing dan bahaya buat kesehatan. Jangan sambil merokok saat melakukan pengurasan tangki bensin, uap dan hawa bensin kalau kena api atau panas dari rokok bisa meledak dan kebakaran. 



Tahap Awal Pengerjaan

Pertama keluarkan BBM yang ada dalam tangki ke jerigen yang sudah disediakan, jangan kosongkan tangki sampai benar-benar BBM habis. Sisakan untuk nanti saat proses pengurasan dengan cara tangki dikocok-kocok sampai kotoran yang di dalamnya keluar bersama sisa BBM yang ada dalam tangki. Setelah sebagian BBM sudah dipindahkan ke jerigen, lepas tengkinya, jangan lupa lepas baut dudukan tengki di bawah jok dan lepas kabel indikator BBM yang ada disebelah kanan di bawah tangki.


Setelah baut dudukan tangki dan kabel indikator sudah dicabut semua, sekarang lepas tangkinya dengan diangkat dan goyang-goyangkan ke arah belakang, nanti tangkinya akan lepas dari dudukannya. Gampang ko. 



Lepas pelampung indikator BBM. Setelah tangki sudah lepas dari dudukannya, dibagian bawah tangki akan terlihat pelampung BBM. Lepas pelampungnya dengan membuka empat buah baut dengan kunci sok ukuran 10. Setelah dilepas pelampungnya, letakkan pelampung tersebut ke tempat yang aman dan bersih, hati-hari dengan seal karet bentuk bulat yang menempel pada pelampung tersebut, jangan sampai hilang. Fungsi dari seal karet itu adalah pengganjal antara pelampung dengan tangki supaya dudukannya rapat dan tidak bocor.

Pengurasan Tangki Bensin 

Sekarang saatnya melakukan pengurasan tangki bensin. Pertama goyang-goyangkan tangki ke kanan dan ke kiri, ke atas ke bawah, lalu dibolak-balik. Biarkan kotoran yang ada dalam tangki BBM tersebut keluar bersamaan dengan sisa BBM yang ada di dalamnya. Untuk mengeluarkan BBM yang sudah bercampur dengan kotoran itu bisa dari lubang tempat pelampung indikator BBM, lubang pengisian, atau dari kran bensin. Namun kalau saya pribadi mengeluarkannya dari lubang pelampung bensin dan lubang pengisian bensin, dan terakhir dikeluarkan dari lubang kran bensin dengan melepasnya. Lakukan hal tadi berulang-kali sampai sekiranya kotoran dalam tangki keluar semua. Untuk proses pengurasan memang aga pegel, soalnya tangki NMP lumayan berat. 

Bensin yang keluar dari tangki sudah bercampur air dan kotoran seperti pasir
Kotoran yang keluar itu bisa dibuang ke wadah seperti kaleng bekas atau mangkuk bekas, supaya tidak mengotori halaman rumah. Kotoran yang keluar dari tangki itu bermacam-macam seperti pasir, karat, dan air yang bercampur dengan bensin. Kemungkinan besar ini "biang kerok" yang menyebabkan mesin mbrebet saat di gas. 


Cek Kran Bensin dan Filternya


Setelah bisa dipastikan bensin yang bercampur kotoran itu sudah keluar, sekarang coba buka kran bensinnya. Buka baut pengencangnya dengan kunci inggris, lalu nanti kerannya akan lepas. Kalau keran bensin sudah lepas, sekarang lepas filter bensin yang ada pada tangki motor itu. Ukurannya pas dengan lubang yang dipasang kran bensin, kalau susah lepas congkel sedikit pakai obeng minus (-) lalu tarik secara pelan-pelan. Nanti setelah filter bensin itu sudah lepas akan terlihat kotoran yang menempel pada filter bensin tersebut. 


filter bensin yang menyatu dengan kran bensin

filter bensin yang kotor
Bentuk filter bensin seperti sedotan ini berfungsi menyaring bensin dari kotoran dan air agar tidak ikut ke karburator. Kain filternya sangat rapat sekali, kalau ingin membersihkan harus hati-hati karena rawan sobek. Cukup dibersihkan dengan kuas sambil diguyur dengan bensin. Sayangnya tidak ada yang menjual terpisah filter bensin model seperti ini, karena filter bensin ini aslinya menyatu dengan kran bensin. Jadi kalau mau ganti filternya, kita juga harus membeli kran bensinnya yang harganya lumayan terasa di kantong. Menurut saya pribadi, cukup dibersihkan, lalu filter bensin tersebut akan bersih lagi. 

sisa kotoran yang menggumpal sekitar kran bensin

Bongkar Bagian Dalam Kran Bensin

kran bensin yang dibongkar
Kalau filter bensin sudah dibersihkan, sekarang coba cek filter bensin kedua yang ada di dalam kran bensin. Caranya buka penutup kran bagian bawah dengan membukanya pake kunci sok ukuran 10. Setelah lepas penutupnya, pasti kotoran yang tersangkut dalam kran bensin itu keluar, nanti keliatan ada filter bentuknya pipih dan kecil. Kondisinya juga sangat kotor tertutupi pasir dan karat, cukup diguyur bensin sambil dikuas untuk membersihkan kotorannya. Intinya semua jalur yang dilalui bensin menuju karburator pasti bakalan kotor.


filter dalam kran bensin belum dibersihkan
filter dalam kran bensin sudah dibersihkan

Serpihan Pasir Dalam Tangki

Ketika bensin yang ada di dalam tangki benar-benar kering, setelah dibersihkan biasanya masih ada kotoran seperti pasir halus dalam tangki. Coba saja tangkinya di bolak-balikkan, pasti terdengar seperti ada pasir lewat dalam tangki. Pasir tersebut bisa disebabkan dari proses korosif tangki atau kotoran berupa pasir yang terbawa saat isi BBM. Untuk membersihkannya ada dua cara. Menggunakan magnet bekas yang dibungkus plastik lalu diikat tali, arahkan magnet tersebut ke dalam tangki agar serpihan pasir besi itu terangkat oleh magnet. Cara kedua dengan melilitkan lakban atau isolasi ke sebatang lidi, namun arahkan perekatnya ke arah luar, lalu masukkan lidi yang sudah dililitkan lakban atau isolasi tadi ke dalam tangki. Nanti pasir dan serpihan lainnya akan menempel ke perekat lakban atau isolasi tersebut.

kotoran dalam tangki yang menempel pada perekat lakban
kotoran berupa pasir dalam tangki

Setelah Tangki Bensin Dikuras

Setelah tangki bensin yang kotor sudah dibersihkan. Efeknya mesin tidak mbrebet seperti yang diceritakan di awal. Saat digas mesin terasa mantap, bahkan saya coba gas secara mendadak atau "nyentak", mesin responsif dan tidak mbrebet. 



Rabu, 12 Juni 2019

Ganti Kampas Rem Tetap Ga Pakem? Ini Penyebabnya

Pernahkah anda mengalami setelah ganti kampas rem justru rem menjadi ga pakem dan laju motor seperti tertahan alias "ngeden"? Hal itu saya alami pada sepeda motor Honda Supra X 125 yang model sport rem cakram depan belakang. Dan kejadian ini terjadi pada cakram belakang. Dari analisa awal sepertinya ada masalah di dalam komponen rem seperti kaliper atau yang sering disebut "pala babi", karena ada waktu yang sangat luang saya mau service rem belakang motor saya sendiri saja. 

Diagnosa awal saya penyebab rem ga pakem dan laju motor tertahan :

  1. Minyak rem yang sudah expired atau kadaluwarsa. Minyak rem ada masa pakainya, melewati jarak tempuh sekian memang minyak rem harus dikuras dan diganti yang baru. Kalau minyak rem sudah kadaluwarsa tentu saja kerja rem tidak maksimal.
  2. Piston rem tidak bekerja dengan baik. Rem cakram belakang di dalam kaliper atau "pala babi" terdapat satu buah piston yang fungsinya mendorong kampas rem, kemudian kampas rem menjepit cakram dan mengurangi laju motor. Bisa jadi gerak pistonnya "seret" atau kurang bebas. Jadi posisinya "stuck" atau menjepit piringan cakram terus.
Maklum sih, Supra X 125 keluaran 2009 ini dari baru belum pernah servis rem secara menyeluruh, hanya melakukan penggantian kampas rem saja kalau kampasnya sudah habis. Untuk melepas "pala babi" belakang harus melepas ban, karena dudukan "pala babi"nya jadi satu dengan as roda. Kalau sudah terlepas nanti "pala babi"nya juga ikut terlepas, tapi jangan lupa sebelum dilepas, kendorkan dulu baut slang minyak rem, baut kecil untuk buang angin, dan baut pengait kampas rem, biar ga keras kalau nanti mau dilepas. 


Lepas setengah bodi. Kalau mau servis cakram belakang motor bebek seperti Supra X 125 ini memang aga repot, soalnya untuk melihat dan isi ulang minyak rem harus buka sebagian bodi sebelah kanan. Setelah bodi terbuka langsung terlihat tabung reservoir minyak rem belakang. 



Sekarang pala babinya sudah terlepas, langsung kelihatan sangat kotor dan berkerak. 
(Maklum 10 tahun belum pernah di service)


Bagian pistonnya juga berkarat. Seperti yang dijelaskan diawal kalau peran piston ini untuk mendorong kampas rem saat pedal rem diinjak dan rem langsung bekerja. Namun kali ini tidak, mungkin karena karat gerakannya jadi ga bebas. Untuk melepas piston paling gampang disemprot dengan angin kompresor melalui lubang selang minyak rem, itu jika anda punya kompresor. Tapi jik tidak, gunakan tang saja sambil ditarik dan pakai tenaga sedikit agar bisa lepas, tapi harus hati-hati, usahakan jangan sampai lecet.

Namun pada kejadian kali ini, pistonnya susah sekali untuk dikeluarkan, mungkin karena karat, sudah disemprot pakai angin kompresor dan ditarik pakai tang tetap tidak mau lepas walaupun akhirnya lepas juga. Kondisi piston setelah dilepas terdapat karat dan berkerak, permukaannya kasar yang membuat gerak piston ga bebas.



Didalam ruang piston ada dua buah ring karet tebal dan tipis, lepas menggunakan obeng pala minus atau ditarik menggunakan pinset, lebih aman pakai pinset biar ga rusak. Dan hati-hati jangan sampai hilang. 


Sekarang komponen pala babi sudah lepas semua tinggal lakukan pembersihan. Sediakan sabun colek, sikat gigi bekas, kuas, kertas amplas, dan tentu saja air bersih. Untuk membersihkan pala babi pakai air dan sabun colek sambil disikat celah-celah yang kotor, sabun colek cukup  ganas mengangkat kerak-kerak lumpur dan sisa minyak rem yang menempel di pala babi. Untuk membersihkan kerak dan karat yang menempel di pistonnya, pake amplas halus saja, saya menggunakan amplas nomor 1000. Amplas piston tersebut sambil dikasih air sampai piston tersebut bersih dari kerak dan terasa halus permukaannya.



                                                     
                                                                             rem masih tebal dan baru



Pala babi, piston, ring karet sudah dibersihkan, kita angin-anginin dulu aja biar kering total. Selanjutnya kita cek tabung reservoir minyak rem, karena pala babinya dicopot otomatis minyak rem keluar sendirinya. Minyak rem yang sebelumnya encer banget seperti air, warnanya juga keruh dan kotor. (Sebelumnya maaf saya lupa foto kondisi minyak remnya, lupa hehe). Siapkan minyak rem yang baru, rekomendasi buku petunjuk adalah minyak rem DOT 3 atau DOT 4, bisa juga kita lihat di tutup tabung reservoir minyak remnya. Namun kali ini saya gunakan minyak rem DOT 3 Toyota Brake Fluid.


Sekarang kita rakit kembali pala babinya lalu pasang bersama bannya juga. Kencangkan semua baut-baut yang dilepas, setel jarak bebas rantai, dan yang terakhir buang angin yang ada di dalam rem. Minyak rem sudah kita isi, lalu muncul gelembung-gelembung udara yang muncul dari bawah yaitu slang rem. Kocok pedal rem terus menerus sampai gelembung habis. Setelah gelembung habis, pedal rem masih terasa enteng itu tandanya masih ada angin. Tetap kocok terus pedal rem dan sesekali jeda sambil tahan pedal rem, kendorkan baut kecil yang di atas untuk buang angin dalam rem. Ketika baut kecil itu dikendorkan makan angin bersama minyak rem akan muncrat keluar. Lakukan hal tersebut terus menerus sampai pedal rem terasa berat, itu tandanya piston rem bekerja dan rem berfungsi dengan baik. 








Rabu, 20 Februari 2019

Kabel Digigit Tikus, Lampu Rem Mati

Disela-sela obrolan bersama teman di malam minggu ada salah satu teman yang menceritakan kalau lampu belakang (lampu rem dan senja) honda scoopy keluaran 2018 miliknya sudah sebulan mati. Ia ingin memperbaikinya tapi tidak sempat karena kesibukannya. Pikir saya paling masalah bohlamnya yang putus dan tinggal menggantinya saja dengan yang baru. Besok paginya teman saya main ke rumah untuk mengganti bohlam lampu belakang. Lalu saya buka kedok lampunya dan saya ganti bohlamnya, ternyata lampu senja dan lampu remnya tetap mati. Kalau gitu pasti ada  masalah di sambungan kabel yang menuju lampu belakangnya. Kemudian saya urut kabel yang menuju lampu belakang.

Setelah saya cek kabelnya ternyata  putus, kabel lampu remnya putus dan kabel lampu senja serabutnya putus nyambung. Dari kabel yang terputus itu ternyata ada bekas gigitan tikus, karena putusnya kabel tidak rata dan banyak sisa remah-remah kabel disekitarnya. Selain itu karet pembungkus soket lampu belakang juga sudah pecah dan tidak utuh akibat gigitan tikus. Untung aja positif kabelnya tidak menempel ke minus atau ground, bisa korslet dan bikin accu drop.

kabel lampu belakang (rem & senja) yang putus dan karet pembungkus kabel rusak akibat gigitan tikus, 

Untuk mengatasinya saya kupas kedua kabel yang terputus itu dan saya sambungkan lagi ke masing-masing lampunya. Agar lebih aman dan kuat sambungan baru itu saya solder kemudian dibalut dengan lem bakar dan dibalut lagi dengan isolasi kabel. Karena memang disitu masalahnya, setelah dicoba untuk dihidupkan lampu senja dan lampu rem berfungsi kembali. 
kabel soket yang putus setelah disambung dan disolder lalu dibalut isolasi kabel

yang atas bohlam lama terlihat gosong dan filamen lampu remnya memang putus, sedangkan yang dibawahnya bohlam baru
                                     
lampu belakang scoopy setelah diperbaiki