Minggu, 18 Oktober 2020

Penyebab Tarikan Motor Matic Terasa Ngeden dan Berat (Perbaikan Pada CVT Yamaha Mio Sporty/Mio Smile)

Kali ini saya mendapat cerita dari teman saya bahwa Yamaha Mio Sporty miliknya ada masalah, yaitu saat akselerasi terasa berat dan seperti ada gejala slip. Mesin sudah meraung sangat tinggi tapi kecepatan tidak nambah dan segitu-gitu saja. Ia mengalami kesusahan saat ingin menyalip kendaraan di depannya dan saat melewati tanjakan, performa motor benar-benar menurun dan hilang tenaga. Dari mendengar cerita teman saya itu akhirnya saya menyuruh teman saya untuk datang ke rumah, maksudnya biar saya bisa merasakan langsung dari keluhan teman saya terhadap Mio kesayangannya. 

Sabtu pagi teman saya datang ke rumah, langsung saja saya pinjam motornya untuk pembuktian. Benar saja, setelah saya pakai motor mio tersebut sangat berat saat berakselerasi, untuk mencapai kecepatan 60 km/jam saja sangat kesusahan. Tuas gas harus diputar maksimal sampai mesin meraung tinggi baru motor tersebut bisa ngebut, akhirnya efeknya ke konsumsi bahan bakar jadi lebih boros.

Pertama saya mengira ada masalah pada karburator Mio Sporty ini, saya periksa bagian karbunya seperti vakum, pilot jet, main jet, dan sebagainya baik-baik saja. Dibagian filter udara dan busi pun juga masih oke. Lalu saya beranjak ke bagian CVT, dan disinilah ketemu permasalahannya. 

Saat bak CVT dilepas, saya melihat dibagian pulley belakang atau secondary pulley yang disitu tempat bertemunya mangkok ganda dengan kampas ganda banyak ceceran grease. Grease yang berceceran tersebut berasal dari seal pulley sliding atau sliding sheave yang sudah aus, jadi seal tersebut sudah tidak mampu menahan grease yang ada di dalam pulley sliding yang bergerak naik turun supaya motor matic bisa berjalan. Akhirnya saat motor berjalan dan kondisi panas grease tersebut meleleh dan berceceran kemana-mana. Grease yang ada dalam di dalam pulley sliding berceceran  mengenai kampas ganda, mangkok ganda, dan permukaan sliding sheave atau pulley sliding, sehingga saat berakselerasi kampas ganda dan mangkok ganda menjadi licin dan slip. Padahal di area kampas ganda dan mangkok ganda sangat haram terkena grease atau pelumas lainnya, jadi harus benar-benar bersih. 

Gambar 1 : Komponen CVT Mio sedang di bongkar



Gambar 2 : bagian pulley belakang sedang di bongkar



Gambar 3: Pulley sliding (sliding sheave)


Pada gambar 3 adalah pulley sliding atau sliding sheave, pada tanda panah menunjukkan seal o-ring sebagai penahan grease sudah aus yang menyebabkan grease mengenai kampas ganda, mangkok ganda, dan permukaan pulley sliding. Tahap selanjutnya seal o-ring tersebut akan diganti dengan yang baru.
 
Mumpung semua bagian CVT Mio ini sedang dilepas, saya akan melakukan pembersihan dan penggantian part bila ditemukan part yang sudah jelek, tentu saja dengan persetujuan teman saya sebagai pemilik motor. Setelah teman saya setuju dengan  part apa saja yang harus di ganti akhirnya langsung saya eksekusi. 

Berikut gambar-gambar yang saya ambil saat proses perbaikan CVT Mio Sporty :

Gambar 4 : tanda panah merah adalah grease yang menggumpal mengenai permukaan kampas ganda



Gambar 5 : permukaan kampas ganda hitam dan berminyak akibat terkena grease


Gambar 6 : permukaan mangkok ganda licin dan berkerak karena cipratan grease 


Gambar 7 : bagian-bagian CVT yang sudah dibongkar dan akan dibersihkan

Solusi untuk mengatasi seal o-ring pulley sliding yang bocor ini adalah dengan menggantinya dengan yang baru. Untuk satu set seal o-ring terdiri dari empat buah seal o-ring, harganya cukup murah yaitu Rp 15 ribu rupiah. Bisa kita beli di toko-toko onderdil motor terdekat. 

Gambar 8 : seal o-ring yang baru

Pada gambar 8 yang diberi tanda panah adalah posisi seal o-ring berada, mohon maaf apabila gambarnya aga membingungkan karena keterbatasan waktu saya untuk menyervis motor teman saya ini. 

Gambar 9 : Seal o-ring sudah terpasang

Pada gambar 9 seal o-ring sudah terpasang, jangan lupa untuk menambahkan grease khusus CVT disekitar celah pin pulley slidingnya. Ingat, grease di sini bukan grease biasa, tapi grease khusus CVT yang sifatnya tahan suhu panas yang tinggi. Di toko-toko onderdil sepeda motor banyak jual grease khusus CVT ini, nanti oleh penjualnya disodorkan merek AHM (Honda) atau Yamaha. Keduanya sama saja, intinya grease untuk CVT.  

Kampas ganda akhirnya juga saya ganti, karena kampas ganda yang lama sudah sangat tipis dan hampir menyentuh besi dudukannya. 


Gambar 10 : sekalian ganti kampas ganda

Gambar 11 : kampas ganda lama (atas) kampas ganda baru bawah)

Sebagai penutup, setelah semuanya sudah dipasang kembali, kini Mio Sporty siap di tes. Hasil pengetesan cukup memuaskan, sekarang motor teman saya sudah normal kembali. Tidak perlu gas dalam-dalam untuk berakselerasi, cukup di gas dikit sekarang motor langsung jalan. 





Jumat, 17 April 2020

Pasang Sendiri Lampu Hazard Untuk Motor, Murah Meriah dan Ga Banyak Ubahan

Di Indonesia pada beberapa jenis dan merek sepeda motor keluaran terbaru saat ini ada yang sudah dilengkapi dengan lampu hazard sebagai fitur standar. Lampu hazard memang sangat perlu kalau kita sedang berhadapan dengan kondisi darurat atau saat berhenti sebentar di pinggir jalan karena suatu hal. Namun kalau bicara soal motor lawas tentu saja lampu hazard tidak tersedia dan memang belum trendnya seperti saat ini. Jika kita ingin menambah fitur lampu hazard, kita bisa memasangnya sendiri di rumah. Alat dan perlengkapan yang diperlukan pun sederhana dan ga mahal. Yang penting kita mengerti jalur dan warna kabel di sepeda motor kita untuk memudahkan proses pemasangan lampu hazard tersebut. 

Pemasangan lampu hazard yang saya jelaskan di sini sistemnya langsung "ON" dari saklarnya, jadi kita tekan saklar hazardnya maka lampu sein kanan dan kiri langsung hidup. Karena ada juga pemasangan lampu hazard yang mengharuskan menghidupkan lampu sein dulu baru menyalakan saklar hazard. Menurut saya sambungan seperti itu terkesan ribet dan terlihat bukan bawaan standar motor, walaupun ujung-ujungnya yang penting sein kanan dan kiri nyala semua. Tapi kembali pada selera masing-masing... 

Pada pemasangan lampu hazard kali ini saya contohkan pada motor Yamaha Mio Smile keluaran tahun 2010, pemasangan lampu hazard ini juga berlaku untuk merek sepeda motor lainnya seperti Honda, Suzuki, Kawasaki, Vespa, dan lainnya. 

Pertama-tama yang dibutuhkan adalah :
  1. Flasher Elektrik atau flasher lampu LED. Flasher berfungsi untuk memberikan efek kedipan saat lampu sein dihidupkan, flasher standar atau bawaan pabrik tidak bisa dijadikan untuk rangkaian lampu hazard, karena jenisnya dirancang untuk menghidupkan salah satu sisi lampu sein saja (kanan atau kiri). Sedangkan flasher elektrik rangkaiannya berbeda dengan flasher standar sehingga dapat digunakan untuk membuat lampu hazard. Selain itu flasher elektrik kita bisa atur kecepatan kedipannya mau lambat atau cepat, terdapat pengaturan didekat kaki soketnya dan bisa diputar menggunakan obeng. Untuk flasher elektrik bisa kita dapatkan dengan kisaran harga Rp 20 ribu rupiah di toko-toko asesoris sepeda motor. 
  2. Saklar Hazard. Saklar seperti ini diperlukan untuk menghidupkan lampu hazard, memiliki tiga helai kabel yang masing-masing (warna biru, hitam, dan oranye). Untuk saklar hazard seperti ini bisa kita peroleh dengan kisaran harga Rp 10rb rupiah di toko-toko asesoris sepeda motor. 
  3. Kabel. Kabel ini digunakan untuk menyuntik atau menyambungkan kabel lampu sein dan flasher sein menuju saklar hazard. Sediakan kabel secukupnya.


Peralatan yang dibutuhkan :
  1. Obeng tespen arus DC. 
  2. Obeng kembang + dan -
  3. Kunci pas atau kunci sok
  4. Isolasi kabel
  5. Tang
  6. Tang pengupas kabel (opsional, kalau ada mengupas kabel lebih gampang)
  7. Multimeter (opsional)
  8. Gunting

Langkah-langkah pengerjaan :

Buka cover bodi bagian depan, ada beberapa mur yang perlu dilepas menggunakan obeng kembang +.   

 
 
Langsung terlihat sekumpulan kabel. Pada foto tersebut flasher sein langsung terlihat, segera ganti flashernya dengan yang baru (flasher elektrik). Kemudian terlihat juga soket-soket kabel untuk lampu sein dan senja yang menjadi satu. Bisa kita cabut sementara soket tersebut agar cover bisa lepas dan memudahkan proses pengerjaan. 

Penyambungan Bagian Flasher Sein :



Ke bagian flasher dulu. Pada bagian flasher ada dua kabel, kabel warna cokelat dan kabel warna cokelat strip putih. Warna kabel cokelat positif dari kontak/aki, sedangkan kabel warna cokelat strip putih adalah kabel positif menuju lampu sein atau ke arah saklar lampu sein. Nanti kabel yang akan disuntik atau disambungkan adalah kabel warna cokelat strip putih, kabel yang disuntik tersebut sebagai arus positif menuju saklar hazard. 


Kabel tambahan yang sudah disuntik ke bagian positif flasher arah lampu sein (cokelat strip putih), nanti akan disambungkan untuk ke saklar hazard.

Penyambungan Kabel Bagian Soket Lampu Sein Kiri dan Kanan :



Ini adalah soket menuju lampu sein dan lampu senja, pada foto itu ada empat buah kabel karena dalam satu soket tersebut terdapat kabel untuk lampu sein kiri dan kanan dan dua lampu senja. Fokus kepada kabel warna cokelat tua dan hijau tua, dua kabel tersebut adalah kabel untuk sen kiri dan sein kanan. Dua kabel itu akan disuntik masing-masing dengan kabel tambahan yang menuju ke saklar hazard.
 (Perhatian : Warna kabel pada setiap merek motor berbeda-beda, pada contoh kali ini warna kabel untuk sepeda motor Yamaha)



Kabel tambahan sudah disuntik ke masing-masing kabel sein kiri dan kanan, nantinya dua kabel itu akan disambung ke saklar hazard.


Setelah kabel-kabel tersebut sudah disuntik ke masing-masing kabel (flasher dan lampu sein kiri dan kanan), supaya aman dan rapih balutkan isolasi disekitar kabel yang disuntik tersebut secukupnya.

Penyambungan Kabel ke Saklar Hazard :



Sekarang ke bagian saklar hazardnya, tiga buah kabel yang sudah disuntik tadi sambungkan ke saklar hazard. Sesuai penjelasan yang ada difoto tersebut. Kabel saklar warna hitam sambungkan ke positif dari flasher, kabel oranye dan kabel biru muda sambungkan masing-masing ke dua buah kabel yang disuntik dari sein kanan dan kiri. 


Kalau sudah disambung semua, periksa keseluruhan dan pastikan semua sambungannya terpasang dengan benar. Sesuaikan posisinya agar mudah dijangkau untuk menghidupkannya. 


Untuk melihat hasilnya, bisa lihat videonya di sini : 


 FIXED BY OMWID




 

Minggu, 16 Februari 2020

Sering Terlupakan, Laju Motor Berisik Gara-gara Oli Gardan Kering

Sehabis membaca artikel mengenai pertumbuhan jumlah sepeda motor di Indonesia, ternyata motor matik saat ini paling mendominasi jalanan di Indonesia. Mengutip tulisan dari beritagar.id, data yang dikeluarkan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) seperti ditulis go oto menyatakan, total distribusi motor skutik secara umum mencapai 2,2 juta unit dari keseluruhan distribusi motor yang mencapai 2,63 juta unit pada periode Januari-Mei 2018. Artinya menguasai 83,65 persen pasar. 

Contoh kecil di Jakarta, saat di lampu merah, kalau dilihat-lihat perbandingan antrian sepeda motor jenis matik lebih banyak ketimbang jenis bebek maupun sport. Menggunakan motor matik memamng lebih praktis, pengendara hanya perlu menarik gas saat ingin jalan dan menarik tuas rem saat ingin mengurangi kecepatan atau berhenti. Tidak perlu oper gigi, tidak perlu tarik tuas kopling seperti motor sport.


Namun kenyamanan motor matik tiba-tiba berkurang karena timbul suara bising saat motor dijalankan. Seperti kejadian pada Honda Scoopy FI 2013 punya teman saya. Suara bising semakin terdengar bila kecepatan motor semakin bertambahm suara tersebut sangat mengganggu kenyamanan dan terkesan seperti motor rursak.


Singkat cerita setelah diselidiki suara kasar berasal dari gardan, ketahuan setelah ban belakang diputar dengan tangan lalu terdengar suara gemuruh dan kasar. Untuk pengecekan pertama, saya coba keluarkan oli gardan, dengan membuka dua buah baut untuk lubang masuk dan keluar oli dengan kunci sok nomor 10. Dua buah baut itu sudah lepas, letakkan wadah di bawahnya untuk menampung oli bekasnya. 


baut 10 lubang oli gardan 
oli bekas gardan motor matik : sudah kotor dan encer seperti air
oli gardan matik bisa juga pakai oli mesin


Oli gardan sudah keluar, kondisinya sudah hitam pekat dan sangat encer, takarannya juga sudah berkurang karena menguap. Sepertinya oli gardan Honda Scoopy ini lama tidak pernah dicek. Mudah-mudahan gigi gardan atau gigi rasio yang ada di dalamnya tidak termakan, kalau sampai termakan, ganti oli gardan pun percuma. Karena gear rasio yang ada dalam gardan tersebut tidak presisi lagi akibat pelumasan yang tidak sempurna. 

Langsung saja saya isi oli baru untuk gardan Honda Scoopy tersebut. Takaran oli motor matik jenis Scoopy, Mio, Vario, dsb umumnya sekitar 120 ml, oli gardan dikemas dalam bentuk botol kecil dan bisa kita dapatkan di toko-toko onderdil motor. 

Karena di rumah lagi ga ada oli gardan motor matik, pakai oli mesin pun jadi. Banyak orang yang belum mengetahui mengenai oli mesin yang bisa juga dipakai untuk oli gardan. Kerja gear rasio pada gardan motor matik tidak begitu berat, gardan tersebut hanya menghubungkan putaran dari kampas ganda ke ban supaya motor bisa jalan. Begitu singkatnya. 

Saya gunakan oli mesin Fastron Techno 10w40 sebagai oli gardan Scoopy ini, saya masukkan ke dalam botol air mineral bekas yang tutupnya saya lubangi dan ditambahkan selang kecil untuk memasukan oli ke dalam gardan. Cukup 120 ml yang dituangkan ke dalam gardan, jangan kelebihan. 

Setelah oli gardan sudah diisi, saya cek lagi dengan memutar-mutar bannya, suara berisik dan gemuruh hilang. Biar lebih pasti lagi saya test jalan, akhirnya suara berisik dari gardan yang selama ini cukup mengganggu sudah hilang. Saat motor dijalankan sudah suara bising dari gardan sudah senyap hanya terdengar suara mesin. Untungnya gear gardan atau gear rasio masih terselamatkan. 

Dalam perawatan rutin sepeda motor matik, oli gardan jangan sampai lolos dari pengecekkan. Ganti oli gardan setiap 8000 km atau dua kali ganti oli mesin kemudian ganti oli gardan. 






Sabtu, 08 Februari 2020

Review Oli : BM1 PC-1000 15w50 pada Honda New Megapro


Sekitar pertengahan November 2019 saya melakukan perjalanan menggunakan sepeda motor Honda New Megapro dari Jakarta ke Bumiayu, Jawa Tengah. Sebelum melakukan perjalanan, saya terlebih dahulu mempersiapkan motor saya untuk diservis, seperti ganti oli dan ganti kampas kopling. Saya menggunakan oli BM1 PC-1000 15w50 untuk New Megapro, saya dapat rekomendasi dari teman saya, katanya oli ini untuk jarak jauh enak dan ga gampang panas. 

Keesokan harinya, saya berangkat dari rumah di daerah Ciputat, Tangsel pukul 06.00 WIB, Saya ambil arah Cawang, Kalimalang, Bekasi, dan ke arah Pantura. Pertama yang saya rasakan pada mesin motor saya setelah menggunakan oli BM1, mesin terasa lebih responsif, putaran gas lebih padat dan nafas mesin lebih panjang. Saya jarang melakukan perpindahan gigi karena nafas mesin terasa lebih panjang. Getaran pada mesin juga berkurang, suara mesin lebih halus dan lembut. 

Setelah berkendara tiga jam, saya tiba di Pantura Subang tepatnya di daerah Patokbeusi. Selama tiga jam berkendara, tidak ada hawa panas berlebihan dari mesin, biasanya kalo mesin motor panas berlebihan sangat terasa di daerah kaki, apalagi disekitar pedal rem dan pedal gigi. Namun, kali ini saya tidak merasakan panas berlebihan disekitar mesin, biasa-biasa saja. 

Seperti yang kita ketahui, jalur Pantai Utara alias Pantura sangat lurus dan mulus, walaupun tidak semua ruas. Apalagi pengguna kendaraan roda empat ke atas sudah beralih dari Pantura ke Tol Trans Jawa, otomatis kondisi lalulintas di Pantura semakin sepi dan sangat lengang. Hal itu semakin membuat saya "gerah" untuk menggeber motor kecencang-kencangnya walaupun sebenarnya bahaya. Tapi motor saya New Megapro hanya mampu menghasilkan top speed 115 km/jam. Balik bicara soal performa oli, BM1 PC-1000 ini cukup responsif pada mesin motor saya, tidak ada gejala kopling slip dan mesin terasa sangat gesit. Lewat jalur Pantura konstan pada kecepatan 90-100 km/jam, mesin terasa lebih stabil dan setiap putaran gas lebih padat.

Melihat odometer motor saya, jarak tempuh Jakarta - Bumiayu 389 km, saya melakukan perjalan pergi dan pulang dengan rute yang sama total 778 km. Selama melakukan perjalanan tersebut tidak ada masalah pada mesin motor saya, performa mesin tetap gesit, kopling tidak slip, dan saya cek level ketinggian oli tidak banyak berkurang atau nguap. 

Kembali ke Jakarta

Setelah melakukan touring Jakarta-Bumiayu, sampai di Jakarta saya melakukan aktifitas pekerjaan seperti biasa. Karena hanya New Megapro yang setia menemani saya kemanapun, motor tersebut juga saya pakai sebagai alat transportasi sehari-hari. Jarak dari rumah saya ke tempat kerja kira-kira 12 km. Melewati padatnya lalulintas Jakarta, oli BM1 ini tetap membuat suhu mesin stabil dan mesin tetap reponsif, konsumsi BBM pun menjadi lebih efisien. 

Masuk pada jarak tempuh 1.500 kilometer performa oli BM1 mulai menurun, gejala kopling slip mulai terasa, mesin pun juga kurang responsif. Suara mesin mulai kasar dan napas mesin mulai pendek. Tapi, suhu mesin tetap stabil, tidak ada panas yang berlebihan. Akhirnya, memasuki jarak tempuh 1.800 km oli BM1 PC-1000 sudah saatnya ganti dan di isi dengan oli yang baru.

Kesimpulannya selama menggunakan oli BM1 PC-1000 15w50, yang paling saya rasakan adalah suhu mesin tidak gampang panas dan lebih stabil. Oli ini pun juga tidak gampang nguap, dari pertama kali oli baru masuk ke mesin sampai di keluarkan lagi setelah menempuh jarak sejauh 1.800 km, hanya berkurang sedikit. (mohon maaf, saya lupa foto takaran oli saat sebelum dimasukan ke mesin dan setelah di keluarkan dari mesin). Kemudian untuk performa mesin, saya merasakan nafas mesin lebih panjang dan saat digas putaran mesin lebih padat. 

Pada tulisan ini saya tidak bermaksud iklan atau maksud yang lainnya, saya hanya ingin sharing seputar oli mesin yang pernah saya gunakan. Karena setiap produsen oli punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Mudah-mudahan artikel ini bisa membantu anda yang sedang galau mencari oli mesin yang sesuai dengan spek motor anda, intinya sesuaikan spek oli mesin yang akan anda beli dengan spek mesin motor anda. 

Terimakasih...


Sabtu, 14 Desember 2019

Motoran Santai Jakarta - Bumiayu Tembus 11 Jam

Pada tanggal 17 November 2019 saya berencana menghadiri acara pernikahan teman saya. Ia akan melangsungkan pernikahannya di kota kelahirannya yaitu Bumiayu. Kecamatan Bumiayu berada di provinsi Jawa Tengah, termasuk dalam kabupaten Brebes.

Honda New Megapro karbu 2010
Untuk menuju kampung teman saya di Bumiayu, saya berencana mengendarai sepeda motor kesayangan saya Honda New Megapro karbu kondisi standar. Kali ini saya ingin mencari suasana berbeda saat bepergian keluar kota. Karena biasanya saya selalu mengendarai mobil atau naik kereta. Sebelum bepergian ke luar kota menggunakan motor, tentu saja saya mempersiapkan motor untuk diservis dan pengecekan semua bagian seperti oli, kampas rem, busi, filter udara, rantai, dsb. 

Tanggal 16 November 2019 pagi sekitar pukul 06.00 WIB, saya berangkat dari rumah di daerah Ciputat, Tangerang Selatan. Saya isi bensin full tank pertalite sebesar Rp 75.000 dan tambah nitrogen ban depan dan belakang sebesar Rp 5000. Mengecek tekanan angin ban sangat penting karena berpengaruh pada kanyamanan berkendara dan konsumsi bahan bakar.

isi bensin dan isi nitrogen 
Rute perjalanan saya adalah dari Ciputat - Lebak Bulus - Pondok Indah - Blok M - Tendean - Cawang - Kalimalang Bekasi - Karawang - dan menyusuri jalan Pantura sampai ke daerah Brebes, lalu belok ke arah selatan arah Purwokerto. Karena hari sabtu dan masih pagi lalulintas lengang dan sangat lancar. Namun saat sampai di daerah Cikarang,  karena adanya aktivitas buruh pabrik masuk kerja dan ada beberapa pasar serta persimpangan, membuat lalulintas sedikit tersendat. Namun sampai Karawang dan seterusnya lalulintas sangat lancar.

Kecepatan rata-rata yang saya tempuh sekitar 80-90 km/jam, tapi sesekali saya geber hingga 115km/jam saat melalui jalan lurus dan mulus seperti di Pantura Indramayu, Jawa Barat. Saya aga kecewa saat New Megapro digeber diputaran atas, saat kecepatan tinggi 115 km/jam lalu saya ingin tambah lagi, sayangnya, top speed motor ini hanya 122 km/jam. Itu juga mesin sudah gemetar, nafas habis, dan menjerit kencang. Tidak seperti motor merek lain kelas 150 cc yang bisa lebih dari itu hehe. 

panas terik saat melewati pantura Subang - Indramayu (screenshot : go pro pribadi)
Pukul 09.00 WIB saya sudah sampai di daerah Subang Jawa Barat, tepatnya di daerah Patokbeusi. Saya istirahat di sebuah minimarket untuk membeli minum dan mendinginkan mesin motor. Setengah jam kemudian saya melanjutkan perjalanan. Cuaca pada hari itu sangat cerah, matahari juga sangat terik sekali, sehingga badan saya jadi gampang dehidrasi dan harus sering-sering minum air putih. Saking panasnya ketika saya sesekali membuka kaca helem, hawa panas langsung menghantam muka saya. Karena pantulan sinar matahari dari aspal yang begitu menyengat. 

Daerah Subang sudah selesai dilewati dan saya akan masuk daerah Indramayu. Hal itu ditandai dengan adanya jembatan yang ramai dengan orang sambil memegang sapu dari rotan yang menyapu uang koin. Jembatan tersebut dikenal dengan Jembatan kali Sewo, jembatan ini menghubungkan wilayah Subang dan Indramayu, bila kita dari arah barat atau Jakarta. Yang khas dari jembatan ini adalah adanya pengemis yang menggunakan sapu dari kayu rotan, lalu mengais koin-koin yang dilemparkan dari para pengendara yang melintas di jembatan tersebut. Sebenarnya kondisi seperti ini sangat berbahaya buat mereka dan pengendara yang melintas, karena kendaraan yang lewat di pantura rata-rata dipacu dalam kecepatan tinggi, saya melihatnya ngeri, takut mereka tersambar atau ketabrak kendaraan yang lewat.

Sekitar 11.30 WIB saya sampai di daerah Lohbener Indramayu. Saya dipertemukan jalan cabang, kalau lurus arah Indramayu kota sedangkan kalau ke kanan itu jalan pantura lingkar Lohbener - Jatibarang, yang mempersingkat ke arah Cirebon. Jalannya sangat mulus dan lurus, namun saya jalan santai saja karena perut sudah lapar dan ingin mencari tempat istirahat sekalian makan siang. Setelah jalan sekitar satu jam saya berhenti di sebuah masjid besar, saya melihat disekitarnya ada tukang ketoprak dan es kelapa muda disebelahnya. Saya putuskan untuk istirahat di sini saja. 

istirahat dan makan siang di daerah Lohbener, Indramayu
Pukul 14.00 WIB setelah makan siang, sholat, dan tidur-tiduran saya lanjutkan perjalanan menuju Cirebon. Seperti biasa jalan yang dilalui lurus-lurus saja dan mulus, saya pacu motor saya dengan rata-rata kecepatan 90km/jam. 

Melihat jalan pantura dari Karawang sampai Cirebon saya teringat dulu jalan ini ramai dan padat, karena jalan pantura merupakan satu-satunya akses cepat menuju Jawa Tengah. Apalagi saat libur lebaran, orang-orang yang akan mudik bisa berjam-jam macet di jalur pantura ini. Kemudian saya melihat banyaknya rumah makan besar dan terkenal dulu sudah pada tutup, hanya tinggal bangunan kosong dan berdebu. Padahal dulu rumah-rumah makan tersebut ramai dikunjungi para pengendara atau pemudik yang sedang melakukan perjalanan. Rumah makan yang tutup atau bangkrut tersebut merupakan pihak yang ikut merasakan dampak adanya tol trans jawa. Pengendara yang menggunakan mobil pribadi, truk, dan bus yang ingin menuju Jawa Tengah kini semua lewat tol karena lebih hemat waktu dan mepersingkat jarak tempuh. Dan kini jalan pantura mulai sepi ditinggalkan. 

Dari Pantura Cirebon sampai Brebes perjalanan mulai terasa membosankan, jalan tersebut seolah-olah tidak ada habisnya. Berjam-jam, berkilo-kilo meter lurus saja sampai tangan saya kram karena terus-menerus megang stang dan menarik tuas gas. Sepanjang jalan itu pula disuguhi langsung pemandangan laut pantai utara dan kencangnya hembusan angin pantai. 

Tidak terasa seteleh menikmati keindahan dan lurusnya jalan pantura, kini saya sampai di daerah Brebes Jawa Tengah tepatnya di daerah Pejagan. Sampai di Pejagan saya ambil arah ke Purwokerto melalui jalur Ketanggungan - Songgom - Prupuk. Ciri khas ketika sampai di sana yaitu adanya flyover Dermoleng, sungai yang cukup panjang yang mengiringi jalan tersebut dan warung-warung sate. Sayangnya jalannya bergelombang, tidak rata, dan gelap gulita di malam hari karena minimnya penerangan,  sehingga saya harus lebih hati-hati karena rawan kecelakaan. Sesekali saya berhenti di pombensin untuk buang air kecil dan "ngademin" pantat saya yang panas karena jauhnya perjalanan. 

Pantura Brebes sore hari sangat sepi dan lengang
Pukul 18.00 WIB akhirnya saya sampai di rumah teman saya di daerah Paguyangan, Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah. Sampai di sana saya bertemu teman saya yang akan menikah besok, saya juga disuguhkan dengan segelas teh hangat dan cemilan-cemilan seperti tempe mendoan. Sambil menikmati suguhannya saya juga ngobrol-ngobrol santai bersama keluarga besar teman saya yang sangat akrab dan hangat.

nikmatnya disuguhkan tempe mendoan masih panas dan baru matang

pagi-pagi diajak keliling kampung sebentar
Sampai di kampung teman saya di Bumiayu, bensin yang tersisa di motor saya sekitar dua bar. Itu juga sudah dipake keliling-keliling kampung. Yang saya sukai dari Honda New Megapro ini yang pasti irit, bandel, ngga rewel, dan pas untuk setelan touring maupun harian. Walaupun pada putaran atas dan kecepatan tinggi motor ini aga lemot tarikannya. Tapi overall atau secara keseluruhan motor ini cukup enak dan nyaman bagi saya pribadi. Total jarak tempuh perjalanan saya pergi-pulang (PP) Jakarta - Bumiayu - Bumiayu - Jakarta kurang lebih 789 km, dengan patokan odometer saat berangkat dari rumah ke tujuan dan dari tujuan ke rumah. Untuk bahan bakar, saya selalu isi pertalite, saat pergi Jakarta - Bumiayu full tank Rp 75.000 dan isi kembali dari Bumiayu - Jakarta full tank juga Rp 75.000. Jadi totalnya Rp 150.000. 


Kamis, 31 Oktober 2019

Tangki Bensin Kotor, Penyebab Mbrebet Saat di Gas

Untuk mobilisasi sehari-hari saya menggunakan honda New Megapro karbu buatan 2010, sembilan tahun pemakaian alhamdulillah tidak pernah bikin pusing. Paling yang pasti perawatan rutin seperti ganti oli, ganti filter udara, ganti busi dan sebagainya pada kilometer yang sudah ditentukan untuk servis. Pada suatu hari saat dipake ke Bandung dan kebetulan saat itu baru saja servis, tiba-tiba mesin mbrebet saat melewati tanjakan di daerah Lembang, mesin seperti mau mati dan gas kosong, namun setelah itu mesin normal kembali. Kejadian seperti itu berulang kali terjadi saat berangkan dari Jakarta ke Lembang maupun Lembang ke Jakarta. Padahal sebelumnya sudah servis rutin dan ganti busi juga. 

Sampai di Jakarta saya sembari gugling-gugling apa penyebab honda NMP karbu mbrebet pas di gas. Lalu saya menemukan artikel yang menyebabkan honda NMP karbu mbrebet, yaitu tangki bensin yang kotor dan campur air sehingga menyebabkan suplai bahan bakar menuju karburator jadi terhambat. Setelah saya pahami panjang lebar tentang artikel tersebut, saya ingin mencoba mempraktekkan untuk menguras tangki bensin honda NMP kesayangan saya itu, lagipula sudah tiga tahunan tangki bensin motor saya tidak dibersihkan.



Sebelum saya melakukan pengurasan tengki, saya harus menyiapkan alat dan perlengkapan seperti :
  1. Jerigen, untuk memindahkan bensin dalam tangki yang akan dibersihkan
  2. Wadah (mangkuk, jerigen bekas, dsb) untuk menampung kotoran dari dalam tangki.
  3. Kunci pas ukuran 12 untuk buka satu baut dudukan tangki.
  4. Kunci inggris
  5. Obeng kembang plus (+) untuk membuka bodi kanan dan kiri.
  6. Kunci sok ukuran 10 untuk buka baut pelampung dan baut bawah kran
  7. Tang, untuk membuka penjepit slang dari kran bensin dan karbu.
Untuk mengerjakan pengurasan tangki bensin bagusnya di ruang terbuka yang memiliki sirkulasi udara yang bagus, soalnya bau bensin yang dihirup terus-terusan bikin pusing dan bahaya buat kesehatan. Jangan sambil merokok saat melakukan pengurasan tangki bensin, uap dan hawa bensin kalau kena api atau panas dari rokok bisa meledak dan kebakaran. 



Tahap Awal Pengerjaan

Pertama keluarkan BBM yang ada dalam tangki ke jerigen yang sudah disediakan, jangan kosongkan tangki sampai benar-benar BBM habis. Sisakan untuk nanti saat proses pengurasan dengan cara tangki dikocok-kocok sampai kotoran yang di dalamnya keluar bersama sisa BBM yang ada dalam tangki. Setelah sebagian BBM sudah dipindahkan ke jerigen, lepas tengkinya, jangan lupa lepas baut dudukan tengki di bawah jok dan lepas kabel indikator BBM yang ada disebelah kanan di bawah tangki.


Setelah baut dudukan tangki dan kabel indikator sudah dicabut semua, sekarang lepas tangkinya dengan diangkat dan goyang-goyangkan ke arah belakang, nanti tangkinya akan lepas dari dudukannya. Gampang ko. 



Lepas pelampung indikator BBM. Setelah tangki sudah lepas dari dudukannya, dibagian bawah tangki akan terlihat pelampung BBM. Lepas pelampungnya dengan membuka empat buah baut dengan kunci sok ukuran 10. Setelah dilepas pelampungnya, letakkan pelampung tersebut ke tempat yang aman dan bersih, hati-hari dengan seal karet bentuk bulat yang menempel pada pelampung tersebut, jangan sampai hilang. Fungsi dari seal karet itu adalah pengganjal antara pelampung dengan tangki supaya dudukannya rapat dan tidak bocor.

Pengurasan Tangki Bensin 

Sekarang saatnya melakukan pengurasan tangki bensin. Pertama goyang-goyangkan tangki ke kanan dan ke kiri, ke atas ke bawah, lalu dibolak-balik. Biarkan kotoran yang ada dalam tangki BBM tersebut keluar bersamaan dengan sisa BBM yang ada di dalamnya. Untuk mengeluarkan BBM yang sudah bercampur dengan kotoran itu bisa dari lubang tempat pelampung indikator BBM, lubang pengisian, atau dari kran bensin. Namun kalau saya pribadi mengeluarkannya dari lubang pelampung bensin dan lubang pengisian bensin, dan terakhir dikeluarkan dari lubang kran bensin dengan melepasnya. Lakukan hal tadi berulang-kali sampai sekiranya kotoran dalam tangki keluar semua. Untuk proses pengurasan memang aga pegel, soalnya tangki NMP lumayan berat. 

Bensin yang keluar dari tangki sudah bercampur air dan kotoran seperti pasir
Kotoran yang keluar itu bisa dibuang ke wadah seperti kaleng bekas atau mangkuk bekas, supaya tidak mengotori halaman rumah. Kotoran yang keluar dari tangki itu bermacam-macam seperti pasir, karat, dan air yang bercampur dengan bensin. Kemungkinan besar ini "biang kerok" yang menyebabkan mesin mbrebet saat di gas. 


Cek Kran Bensin dan Filternya


Setelah bisa dipastikan bensin yang bercampur kotoran itu sudah keluar, sekarang coba buka kran bensinnya. Buka baut pengencangnya dengan kunci inggris, lalu nanti kerannya akan lepas. Kalau keran bensin sudah lepas, sekarang lepas filter bensin yang ada pada tangki motor itu. Ukurannya pas dengan lubang yang dipasang kran bensin, kalau susah lepas congkel sedikit pakai obeng minus (-) lalu tarik secara pelan-pelan. Nanti setelah filter bensin itu sudah lepas akan terlihat kotoran yang menempel pada filter bensin tersebut. 


filter bensin yang menyatu dengan kran bensin

filter bensin yang kotor
Bentuk filter bensin seperti sedotan ini berfungsi menyaring bensin dari kotoran dan air agar tidak ikut ke karburator. Kain filternya sangat rapat sekali, kalau ingin membersihkan harus hati-hati karena rawan sobek. Cukup dibersihkan dengan kuas sambil diguyur dengan bensin. Sayangnya tidak ada yang menjual terpisah filter bensin model seperti ini, karena filter bensin ini aslinya menyatu dengan kran bensin. Jadi kalau mau ganti filternya, kita juga harus membeli kran bensinnya yang harganya lumayan terasa di kantong. Menurut saya pribadi, cukup dibersihkan, lalu filter bensin tersebut akan bersih lagi. 

sisa kotoran yang menggumpal sekitar kran bensin

Bongkar Bagian Dalam Kran Bensin

kran bensin yang dibongkar
Kalau filter bensin sudah dibersihkan, sekarang coba cek filter bensin kedua yang ada di dalam kran bensin. Caranya buka penutup kran bagian bawah dengan membukanya pake kunci sok ukuran 10. Setelah lepas penutupnya, pasti kotoran yang tersangkut dalam kran bensin itu keluar, nanti keliatan ada filter bentuknya pipih dan kecil. Kondisinya juga sangat kotor tertutupi pasir dan karat, cukup diguyur bensin sambil dikuas untuk membersihkan kotorannya. Intinya semua jalur yang dilalui bensin menuju karburator pasti bakalan kotor.


filter dalam kran bensin belum dibersihkan
filter dalam kran bensin sudah dibersihkan

Serpihan Pasir Dalam Tangki

Ketika bensin yang ada di dalam tangki benar-benar kering, setelah dibersihkan biasanya masih ada kotoran seperti pasir halus dalam tangki. Coba saja tangkinya di bolak-balikkan, pasti terdengar seperti ada pasir lewat dalam tangki. Pasir tersebut bisa disebabkan dari proses korosif tangki atau kotoran berupa pasir yang terbawa saat isi BBM. Untuk membersihkannya ada dua cara. Menggunakan magnet bekas yang dibungkus plastik lalu diikat tali, arahkan magnet tersebut ke dalam tangki agar serpihan pasir besi itu terangkat oleh magnet. Cara kedua dengan melilitkan lakban atau isolasi ke sebatang lidi, namun arahkan perekatnya ke arah luar, lalu masukkan lidi yang sudah dililitkan lakban atau isolasi tadi ke dalam tangki. Nanti pasir dan serpihan lainnya akan menempel ke perekat lakban atau isolasi tersebut.

kotoran dalam tangki yang menempel pada perekat lakban
kotoran berupa pasir dalam tangki

Setelah Tangki Bensin Dikuras

Setelah tangki bensin yang kotor sudah dibersihkan. Efeknya mesin tidak mbrebet seperti yang diceritakan di awal. Saat digas mesin terasa mantap, bahkan saya coba gas secara mendadak atau "nyentak", mesin responsif dan tidak mbrebet.